Japanese Corporate Culture - Business Manner「日本企業のマナー • ビジネスマナー」(お辞儀)

Hallo, minna-san!
Kalian yang mampir ke blog ini bisa menyesal kalau belum scroll layar laptop atau smartphone kalian sampe mentok kebawah lohhh ^^
Kenapa? Well, probably because you will lose your chances to get to know a little common knowledge about Japanese culture right from this blog(?) ^^

“Ah! Paling ngga jauh-jauh dari seputar anime, atau hal yang itu-itu aja…” mungkin itu yang terpintas di benak minna-san?

Hm… Sebelum penulis spoiler, yuk kita intip gambar di bawah ini sejenak untuk menjawab ‘sedikit’ rasa penasaran kalian, yeay! ^^


Kira-kira udah kebayang belum di benak minna-san?
  
Sumber: wasa-bi.com/topics/1232 

Yup! Membungkukkan badan atau Ojigi 「お辞儀」 merupakan salah satu cara orang Jepang dalam memberikan salam kepada orang lain. Nah, hal seperti ini juga disebut Aisatsu 「挨拶」 .
Mungkin hal tersebut bukan rahasia asing lagi bagi minna-san, tapi pernah ngga terpintas di benak minna-san “Apa sih makna dan fungsi dari Ojigi?”

 
Sumber: jpninfo.com/31905

Nah, penulis mau berbagi sedikit pengetahuan nih, mengenai makna dalam Ojigi dan kenapa hal tersebut selalu digunakan sebagai Aisatsu-nya orang Jepang, khususnya dalam konteks dunia bisnis.


     Ojigi itu merupakan bentuk rasa hormat yang ditunjukkan orang Jepang kepada lawan bicaranya, minna-san. Bahkan, dalam ruang lingkup perkantoran, seorang karyawan akan terbiasa membungkukkan badan atapun sedikit mengangguk-anggukkan kepala apabila sedang berbicara dengan lawan bicaranya di telepon. Mungkin karena hal tersebut sudah menjadi kebiasaan mereka ya, minna-san? Kebiasaan untuk menghargai orang lain loh ^^

     Orang Jepang sendiri sebenarnya tidak terlalu nyaman dengan penggunaan jabat tangan sebagai ungkapan salam, tapi seiring berjalannya waktu dengan banyaknya budaya asing yang masuk secara tangan terbuka, perlahan-lahan sebagian orang Jepang sudah dapat membiasakan diri dengan budaya jabat tangan sebagai ungkapan salam.


     Berdasarkan salah satu jurnal penelitian yang pernah penulis baca, ternyata diperoleh sebuah hasil penelitian bahwa orang Jepang mengaitkan beberapa bentuk ekspresi emosional perasaan mereka kedalam bentuk Ojigi loh, minna-san. Penasaran? Yukkk scroll kebawah sedikit lagi! ^^



§   Membungkuk sebagai ekspresi yang menunjukkan rasa senang
1)        Memberikan salam perkenalan sebagai impresi awal
2)        Menyambut kedatangan/kehadiran partner
3)        Menyampaikan rasa terima kasih
4)        Menghantarkan akhir perjumpaan

Sumber: https://www.pinterest.com.au/miartesusa/ojigi/

§   Membungkuk sebagai ekspresi yang menunjukkan rasa sedih
1)        Menyampaikan maksud perminataan maaf
2)        Memohon Bantuan

Sumber: https://www.tripsavvy.com/how-to-bow-properly-in-japan-1550083

§   Membungkuk sebagai ekspresi yang menunjukkan rasa malu dan bersalah
1)        Mengakui kesalahan
2)        Memohon maaf 

§   Membungkuk sebagai ekspresi yang menunjukkan rasa amarah dan takut
Nah, Ojigi sama sekali tidak memperlihatkan adanya indikasi yang mengaitkan emosi amarah ataupun takut ya, minna-san. Kenapa? Karena pada kenyataannya, mayoritas Jepang sangat jarang memperlihatkan rasa amarah mereka karena hal tersebut dianggap sangat tidak menguntungkan situasi secara pribadi.

Sumber: https://www.mensnonno.jp/news/2017/04/06/43147/

Kemudian, ada 5 bentuk Ojigi dalam penerapannya loh, minna-san!
1)        Mengangguk kepala 5 derajat, biasanya bentuk ini digunakan/dilakukan sebagai bentuk respon (ketika seseorang tengah berbicara kepada kita), hal tersebut akan mengindikasikan bahwa kita mendengar segala percakapan dari lawan bicara.
2)        Membungkuk 15 derajat (Eshaku - 会釈), dilakukan sepintas ketika berpapasan dengan rekan.
3)        Membungkuk 30 derajat (Keirei - 敬礼), tipe Ojigi yang dilakukan secara umum untuk mengungkapkan rasa berterima kasih, tapi tidak dalam acara formal ya minna-san.
4)        Membungkuk 45 derajat (Sai-Keirei - 最敬礼), Ojigi yang paling formal dan biasanya digunakan dalam konteks menunjukkan rasa syukur yang sangat dalam, bentuk hormat, bentuk permintaan secara resmi, dan sebagainya.
5)        Membungkuk dalam keadaan berlutut hingga kepala menyentuh lantai (Zarei - 座礼), hanya dilakukan ketika dalam acara keagamaan dan juga menunjukkan permohonan maaf yang sangat mendalam. Sedangkan pada jaman dahulu, bentuk membungkuk seperti ini kerap kali dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada raja.
*Untuk nomor 2-4, sangat umum digunakan dalam ruang lingkup perkantoran dan tentunya disesuaikan dengan penggunaan bahasa sopan, yaitu Keigo.

     Penulis sendiri terbiasa menerapkan nomor 1 (ketika merespon lawan bicara), nomor 2 (bertemu sapa dengan sensei, teman-teman, bahkan terkadang ke tetangga deket rumah karena sanking jadi terbiasa -_-), nomor 3 (seringkali digunakan ketika melakukan dan menutup presentasi di depan kelas), nomor 4 belum pernah penulis terapkan tapi akan menyusul kalau penulis selesai sidang skripsi nanti *amin*, dan nomor 5 pun juga penulis terapkan loh minna-san (biasanya dalam upacara keagamaan, dan bentuk penghormatan kepada orang tua yang penulis lakukan setiap menjelang tahun baru).
Sumber: https://woman.mynavi.jp/article/130727-046


     Satu hal terakhir, untuk perempuan yang menerapkan Ojigi biasanya melipatkan kedua tangan di depan badan dengan bagian tangan kiri berada diluar. Sedangkan untuk laki-laki yang menerapkan Ojigi biasanya menempatakn kedua tangan sejajar pinggul.

     Nah, kira-kira sedikit penjelasan seputar Ojigi ini cukup bermanfaat ngga buat pengetahuan minna-san? Semoga bermanfaat ya! Apalagi khususnya buat minna-san yang mungkin sedang punya rencana untuk study abroad ke Jepang, atau mungkin ingin bekerja di Jepang, atau mungkin ingin menetap di Jepang? Atau justru ingin menerapkan budaya itu kedalam kesehariannya minna-san di Indonesia? Wahh, Sugoi! ^^

     Ngga ada salahnya untuk mempelajari dan menerapkan budaya mereka terlebih dahulu supaya bisa saling menghargai ketika tinggal dan menetap di negeri orang ya, minna-san. Yang positifnya kita ambil, lalu yang negatifnya? yaaa, kita cari yang positifnya lagi... ^^

Sumber: https://sp.recordchina.co.jp/news.php?id=178832


     Bagi minna-san yang mau bertanya-tanya seputar Ojigi, bisa silahkan komen dan jangan ragu untuk bertanya ya! ^^


   また今度、皆さん!^^
   Sampai jumpa lagi, minna-san! ^^

Comments

  1. Thanks buat artikelnya, informatif!!
    bagi yang pengen kerja, kata saya untuk menunjukan salam yang benar merupakan point yang penting untuk membangun komunikasi yang bagus antar rekan bisnis dan rekan kerja, terutama di Jepang, dengan derajatnya dan segala haha
    Keep it up!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nahh! Setuju banget sama ken, menunjukkan salam yang benar itu merupakan poin penting dalam komunikasi, bc the words we use can settle scores(?) haha ^^ Thanks juga atas tanggapannya kennn! ^^

      Delete
  2. Haaai sis, postingannya bermanfaat banget nih buat yang mau kerja di perusahaan Jepang sini maupun yang udah ke sananya langsung.
    Ojigi ada sedemikian banyaknya yang untuk derajat2nya, harus latihan nih kalo ntar mau kerja sama orang Jepang.
    Makasih ya sis buat sharingnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haaaiii juga sis ^^
      Yasss yukk banyak latihan sis、習うより慣れよ! ^^
      Makasihh juga atas positive vibe nya sis! ^^

      Delete
  3. Informasi yang menarik. Terima kasih sudah berbagi pengetahuan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tanggapan yang sangat positive ^^
      Terima kasih jg atas positive vibe nya ^^

      Delete
  4. Tapi bukan nya membedakan budaya, menurut gw pribadi jepang itu terlalu lebay dalam memberi salam. Lebih baik kita lebay menolong sesama kita dari pada terlalu lebay cuman untuk salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha itulah yg namanya perbedaan budaya ndre, fungsinya itu lebih untuk menghormati, bukan untuk mengambil simpati ^^ Merunduk layaknya padi yg semakin berisi, stay humble be positive ndree yeayyy! ^^
      Thankyou atas perspektif jg ndre ^^

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Japanese Corporate Culture - Business Manner「日本企業のマナー • ビジネスマナー」(指差呼称)

Japanese Corporate Culture - Business Manner「日本企業のマナー • ビジネスマナー」(先輩–後輩)