Japanese Corporate Culture - Business Manner「日本企業のマナー • ビジネスマナー」(先輩–後輩)
Hallo, minna-san!
Meskipun sudah cukup lama baru memposting lagi, tapi kira-kira
minna-san masih ingat ngga dengan topik pembahasan penulis sebelumnya?
Sebagian dari minna-san pasti ada yang lupa, tapi pasti juga ada
yang ingat kalau selalu memantau blognya penulis ^^
Kali ini penulis masih akan
membahas seputar budaya dan etika kerja yang terdapat di perusahaan Jepang. Semoga
minna-san ngga bosen ya, karena semua yang dibahas di sini selalu fun dan
banyak sekali informasi menarik yang bisa minna-san peroleh untuk dijadikan bekal
pengalaman minna-san jika suatu hari akan membaur dengan kehidupan masyarakat
Jepang, khususnya dalam bidang perkantorannya. ^^
Nah, langsung aja yuk minna-san
kita lihat gambar berikut di bawah ini, kira-kira minna-san bisa tebak ngga
budaya apa yang akan kita bahas kali ini? ^^
Sumber: https://woman.mynavi.jp/article/161108-12/ |
Minna-san pastinya sudah ngga asing
lagi dong dengan sapaan “Senpai「先輩」– Kohai「後輩」” betul ngga? ^^
Sumber: http://www.kobelco2103.jp/recruit/talk/insurance.html |
Nah, biasanya minna-san yang suka nonton anime dengan latar belakang kehidupan anak-anak sekolah, sudah pasti
selalu mendengar kata-kata sapaan tersebut dong ^^
Sumber: Google「男子高校生の日常 - アニメ」 |
Budaya sapaan dan etika tersebut juga bisa
kita temukan dalam ruang lingkup perkantoran di Jepang lohh minna-san! ^^
Sumber: http://notesmarche.jp/2014/11/13005/ |
Mungkin konsep senioritas antara
Senior dan Junior itu terlihat negatif ya minna-san untuk jaman sekarang ini?
Apalagi dengan adanya perbedaan latar belakang budaya, sehingga konsep
senioritas itu sendiri sangat identik dengan hal-hal yang menyeramkan, seperti
adanya pembullyan secara verbal maupun non-verbal. Iya ngga sih minna-san?
Tapi, hal tersebut berbeda dengan konsep
senioritas di perkantoran Jepang. Konsep senioritas di kantor Jepang
biasanya penuh dengan makna positif lohh, minna-san. Hal itu dikarenakan oleh para Senior yang biasanya akan melakukan peran sebagai tutor untuk para Juniornya dengan
memberikan banyak ilmu dan pengalaman yang sudah pernah mereka dapatkan sedari
awal bekerja.
Sumber: http://ure.pia.co.jp/articles/-/34797 |
Pada salah satu pembahasan oleh Alston
dan Takei dalam buku berjudul Japanese Business Culture and Corporate, menggambarkan
sebuah penjelasan bahwa konsep Senpai-Kohai ini kurang lebih seperti hubungan
yang terjalin antara seorang Ibu dengan anaknya atau "Amae"「甘え」yang memiliki pengertian "Manis" secara literatur, minna-san. ^^
Sumber: https://hoiku-hiroba.com/special/blog/column/子育てと仕事の両立はできる?これからの保育士/ |
Sumber: https://entertainchicago.wordpress.com/parent-testimonials/ |
“Loh, kok bisa begitu?” minna-san
membatin demikian ngga? ^^
Nah, seorang Ibu itu biasanya
memiliki naluri untuk menjaga, memanjakan, serta bertanggung jawab atas anak-anaknya,
minna-san. Oleh karena itu, peran tersebut melekat pada seorang Senior yang
selalu memiliki naluri untuk menjaga Juniornya dari kesalahan, memanjakan
Juniornya dengan memberikan ilmu pembelajaran dan bahkan sampai mentraktir
makan. Kesimpulannya, yaitu memberikan support, baik dari segi emosional dan materi.
Sumber: http://www.koganei-f.com/recruit/staff/ |
Sedangkan seorang anak akan memiliki
feedback untuk mempersembahkan kesetiaan, menghargai, serta memberikan bantuan
yang dibutuhkan suatu saat. Maka dari itu, peran tersebut melekat pada seorang
Junior yang memberikan respon dengan menghargai Seniornya yang telah
memberikan support, baik berupa materi maupun emosional tersebut.
Berdasarkan pengalaman penulis,
semua hal tersebut bukan sekedar isapan jempol belaka dan terbukti benar adanya lohh, minna-san. Penulis
merasakan hal yang sama persis seperti gambaran penjelasan tersebut ketika melakukan kegiatan internship pada suatu perusahaan Jepang yang
terdapat di Indonesia.
Senior di office perusahaan
tersebut memperlakukan penulis layaknya Junior yang merupakan bagian dari
tanggung jawabnya. Banyak sekali pengalaman serta dukungan yang diberikan oleh
Senior tersebut kepada penulis, baik dukungan secara emosional maupun materi. Sehingga
timbul rasa memiliki antara penulis dengan senior tersebut atas dukungan timbal-balik yang
diberikan.
Sebagai feedback biasanya penulis
membantu untuk menangani beberapa pekerjaan menumpuk yang dimiliki oleh Senior. “Beberapa”
loh minna-san, sehingga penulis ingin menggaris bawahi, bahwa pemberian tugas
tersebut bukanlah atas dasar “suruhan” ataupun “peralihan tanggung jawab”, itu
semua salah besar, minna-san!
Penulis mengatakan demikian karena
tugas yang diberikan pun atas dasar inisiatif penulis yang menawarkan bantuan,
dan Senior pun menyesuaikan tugas yang diberikan dengan kapasitas kemampuan penulis. Oleh
karena itu, harmoni yang dipertahankan dalam kebiasaan masyarakat Jepang tetap
terjaga disana, dan tidak terkecuali dalam ruang lingkup bekerja.
Selain itu, menambahkan pengalaman dari gambaran penjelasan Sensei native di kelas penulis, bahwa budaya senioritas perusahaan Jepang, khususnya dalam ruang lingkup office, memang tidak bersifat "Erai"「偉い」dalam makna yang negatif, minna-san.
Biasanya, apabila seorang Senior naik jabatan, maka Juniornya akan menggantikan dan menempati posisi Senior terdahulunya, serta akan menjadi Senior bagi calon Juniornya kelak. Dalam budaya perusahaan Jepang membagikan pengalaman itu bukanlah hal yang tabu ya minna-san, karena mereka cenderung berorientasi kerja secara tim kelompok. Oleh karena itu, jarang sekali terjadi adanya persaingan secara tidak sehat antar-individu.
Sumber: https://itlife.oshiete.goo.ne.jp/article/3172 |
Nah, menurut penulis budaya senioritas seperti ini bisa menjadi hal yang positif apabila dapat ditanamkan
dalam pola pikir kita ketika memperlakukan rekan dalam berbagai posisi yang
dimilikinya loh, minna-san. Dengan mempertahankan harmoni bekerja sedemikian
rupa, maka tidak akan memperburuk tingkat stress masing-masing individu akibat
konten pekerjaan yang dilakukan seseorang di dalam kantor.
Mungkin, cukup sekian penjelasan
dan pembahasan dari penulis. Mungkin bagi minna-san yang ingin berdiskusi
ataupun bertanya-tanya soal topik pembahasan ini *yang menurut penulis secara
pribadi merupakan topik budaya yang paling menarik ^^* tentunya bisa memberikan komentar dibawah ya, minna-san ^^
また今度、皆さん!^^
Sampai jumpa lagi, minna-san! ^^
Comments
Post a Comment